SEJARAH DESA
Pada abad kesekian ada seorang bangsawan keterunan ratu Solo yang kesekian kalinya yang bernama Ki Onggo Kusumo dengan sebutan Ki Onggo Krosak. Dia dua bersaudara (keduanya laki-laki). Pada suatu saat,keduanya merasa dirinya sebagai keturunan Ratu menjadi orang yang kurang sakti dan kurang berani bowo. Akhirnya dia berdua memutuskan berniat bertapa untuk menambah kekebalan dirinya dan kesaktiannya.
Pada suatu ketika mereka pergi kearah timur tiba di suatu tempat di puncak gunung,yang sekarang dinamakan gunung Kendil. Keduanya mempunyai niat untuk bertapa bersama,tapi cara bertapanya berbeda,yang satunya bertapa secara nyepi (patigeni) sedang Ki Onggo Krosok bertapa secara bebas (Topo Nrombe) dalam bahasa jawa. Tiap hari dia juga memasak nasi dengan alat-alat dapur di antaranya kendil (periuk dari tanah), tempat itulah yang kemudian di namakan gunung Kendil. Selang beberapa tahun mereka bersama pulang ke kraton lagi, setelah tiba di kraton Ki Onggo Kusumo ( Ki Onggo Krosok ) masih di anggap dirinya kurang sakti oleh orang tuanya.
Akhirnya di perintah bertapa lagi, dia lalu berangkat bertapa lagi. Ketika dia tiba di suatu tempat yang di anggap beliau terus melaksanakan niatnya. Bertapa di bawah pohon yang sangat rindang (pohon besar). Suatu ketika tiba-tiba dia kejatuhan buah dari pohon tersebut dan belum tau buah apa namanya. Entah wangsit atau bujukan apa akhirnya buah tersebut di makan oleh beliau, dan buah itu dinamakan buah kedondong. Tempat tersebut akhirnya di beri nama Dusun Dondong. Selanjutnya dia tidak melanjutkan bertapa lagi (Dalam bahasa Jawa di namakan JUGAR) Gugur dalam bertapanya karena makan buah itu tadi.
Ki Onggo Kusumo (Ki Onggo Krosok) lalu bangkit dari bertapanya, terus berjalan kearah barat dengan membawa sebagian buah itu tadi dan tibalah di suatu tempat, dan beliau beristirahat. Sedangkan buah yang di bawa tadi akhirnya di makan lagi (Diemplok) dalam Bahasa Jawa. Dan tempat tersebut di beri nama Ngemplok (Ngemplak). Selama Ki Onggo Kusumo (Ki Onggo Krosok) bertempat di situ selalu banyak orang yang pekerjaannya menjadi pencuri,gali,gento,begal, dan banyak juga yang bermain judi.
Ki Onggo Kusumo (Ki Onggo Krosok) kualahan / tidak mampu mengatur orang-orang tersebut, akhirnya dia berpikir mungkin saja kalu nama dusunnya di ganti itu pencuri-pencuri akan berhenti, paling tidak bisa berkurang. Akhirnya memutuskan yang tadinya nama Desa itu Ngemplak, karena di sekitar itu banyak pohon-pohon Jati yang rindang sedang berbunga, dan berbuah desa tersebut lalu di ganti nama menjadi SEKARJATI. Sejak itulah Desa tersebut di jadikan nama Desa Sekarjati sampai sekarang.
Adapun Desa Sekarjati dibagi menjadi 4 (Empat) Dusun, yaitu :
Dari masa berdirinya Desa Sekarjati semenjak dulu sampai sekarang mengalami beberapa pergantian Kepala Desa. Adapun nama Kepala Desa dalam masa pemerintahannya sebagai berikut:
NO |
NAMA |
MASA JABATAN |
LURAH KE |
1 |
Siswo |
1901-1911 |
Lurah Pertama |
2 |
Gamping |
1912-1914 |
Lurah Kedua |
3 |
Joyo Kerto |
1915-1926 |
Lurah Ketiga |
4 |
Wiryo Suparto |
1917-1961 |
Lurah Keempat |
5 |
Warsito |
1962-1990 |
Lurah Kelima |
6 |
Paryono |
1991-1998 |
Lurah Keenam |
7 |
Suwarno |
1999-2006 |
Lurah Ketujuh |
8 |
Waidi Suryo |
2007-2013 |
Lurah Kedelapan |
9 |
Sugeng Purnomo |
2014-Sampai sekarang |
Lurah Kesembilan |